SINDANGKARANG

Hari ini kesalku memagut raga alamku lenyap tersapu kasih Apa arti mendamba bila akan kecewa Kita adalah manusia yang malu-malu dimakan oleh kebohongan Aku bukanlah apa-apa hanya seonggok sampah yang terbuang terkadang pula terpakai Kesal, hatiku kesal berteman dengan penderitaan Kesal, hatiku kesal bercumbu dengan keresahan Hari ini kesalku memagut raga dan hari ini pesonamu mengoyaknya Mungkin esok masih ada lagi hari-hari yang lebih ceria * Syair lagu ini tercipta ketika aku menyandang predikat sebagai seorang pengangguran. Akan tetapi itu semua banyak hikmahnya, diantaranya menyadarkan bahwa kita tidak boleh berputus asa, dan sebaiknya salurkanlah kegagalan atau kekecewaan anda lewat tulisan, siapa tahu tulisan tersebut menjadi sebuah karya yang gemilang. Oke sobat.

Selamat sore sahabat, semoga sore ini menjadikan anda bersemangat. Cuaca di kampungku baru saja turun hujan sangat deras, ini terjadi dua kali. Alhamdulilah tidak terjadi banjir, karena sebelumnya sudah diantisipasi sampah-sampah telah dibersihkan dari selokan dan ditempatkan kedalam tempat sampah, jadi aman deh. Sahabatku, sekedar mengisi waktu luang di sore ini aku akan berbagi syair sebuah lagu yang berjudul Selamat Tinggal Masa Silam. Syair ini aku buat pada Maret 1985, nah ini sahabat lengkapnya : Dia datang dan kemudian menghilang itulah sekilas kisah kasih yang hilang Dia datang membawa sejuta angan dia datang menebar berbagai perasaan Menghilangkan,sejenak keresahan Menumbuhkan, khayalan masa depan akhirnya dia datang, merenggut semua harapan selamat tinggal masa silam, indahnya sebuah..kenangan Yang datang, dan menghilang yang datang.. dan menghilang.

SABDA RIMBA RAYA adalah sebuah syair lagu ciptaan sendiri yang khusus dibuat oleh mpunya blog ini. syair lagu dibuat pada May 1987 yang terinspirasi dengan maraknya pembalakan hutan. disana sini terjadi banjir, longsor. Okey sobat, ini syair lengkapnya........... Sementara terdengar keluhan was was cemas gugusan hutan tempo hari sahabatnya di sebrang telah musnah tak berdaya Dengan rasa yang gundah gulana dia coba memohon belas kasih smoga ada manusia yang masih cinta akan hutan rimba raya Andaikan tak ada tangan pembela mengusap dan melindungi Aku pasti bernasib sama ditebang dan dimusnahkan seperti sahabatku...geram sang hutan Hutan sama seperti kita perlu kasih sayang dijaga dan dipelihara kelestariannya apalah jadinya kelak apabila hutan musnah malapetaka pasti menimpa longsor dan banjir silih berganti Sebelum semuanya terjadi marilah kita sepakat satu kata satu sikap dalam menyinta hutan rimba Kebanggaan Nusantara Tabungan Bangsa Bekal masa depan Indonesia Lestarikanlah dirik...

http://nasional.kompas.com/read/2016/11/08/09530531/saat.jokowi.dan.polisi.makan.nasi.kotak.dengan.menu.sama

Perhitungan pada sistem konversi Masehi – Hijriah ini memungkinkan terjadi selisih H-1 atau H+1 dari tanggal seharusnya untuk tanggal Hijriyah